Ok deh, trit ini ane update lagi atas permintaan beberapa orang kaskuser yang tertarik... Ini cuma share pengalaman dari ane aja, gan... Yang sudah beberapa kali ane praktekin, dan berhasil... Dan untuk pemakaian distro linux yang lain (Fedora, Open Suse) ane belum pernah praktek, moga - moga trit bisa membantu agan - agan sekalian.
Spoiler for Apa itu LTSP???:
Apa itu LTSP...???
LTSP adalah singkatan dari Linux Terminal Server Project, sebuah proyek sumber bebas (open source) yang memungkinkan sebuah komputer server untuk dipakai oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan sebuah komputer berspek rendah sebagai terminal nya.
Aplikasi dijalankan pada komputer server dengan terminal yang dikenal sebagai thin client (juga dikenal sebagai X terminal ) menangani input dan output. Secara umum, terminal bertenaga rendah, tidak memiliki hard disk dan lebih tenang (sunyi) daripada komputer desktop karena mereka tidak memiliki bagian yang bergerak.
Ni gambarnya :
Spoiler for keuntungan menggunakan LTSP:
Keuntungan Pake LTSP
Hemat Biaya : Harga thin client/terminal yang murah (PII s/d PIII)
Hemat Energi : Tidak perlu memasang banyak peripherals di thin client/terminal, jadi listrik yang dipake juga berkurang (apalagi kalo pake mobo intel atom yang onboard processor)
Perawatan yang Mudah : Aplikasi hanya terinstall di Server, jadi kalo agan mau install aplikasi baru cukup install di server aja.
Spoiler for peralatan yang perlu disiapkan:
Peralatan yang Perlu Disiapkan
CD Ubuntu Alternate 10.04 LTS (ini distro yang dah pernah ane coba gan...)
Komputer Server : Pentium IV, RAM 512 MB, Hardisk 80 GB (secukupnya)
Thin Client/Terminal : Pentium I s/d II, RAM 64 s/d 128 MB, CD ROM (untuk proses booting).
Kabel LAN. (secukupnya)
Hub/Switch
Kartu Jaringan/Ethernet : sejumlah thin client/terminal yang akan dipasang (kalo bisa yang sudah mendukung network booting)
NB : Kalo thin client/terminal yang dipasang cuma satu (dari Komputer server langsung ke Terminal/klien tanpa Hub/Switch, maka kabel konektor LAN (RJ 45) Harus di cross.
Cara install LTSP pada komputer server ada dua cara :
Pertama, Install dari awal dengan CD Alternate (Ubuntu) yang berarti adalah install ulang komputer (bila didalam komputer sudah ada sistem operasinya)
Kedua, Install dari Sistem Desktop yang sudah jalan (tidak perlu install ulang komputer)
Spoiler for cara install 1:
Cara Install 1 (Dari CD Alternate)
Cara yang ini sangat dianjurkan, karena proses Building Thin Client Environment (proses pembangunan file system milik klien pada komputer server) yang lebih cepat dan tidak memerlukan banyak koneksi internet
Nyalakan komputer masuk ke BIOS, ubah boot sequence ke boot from CD.
Masukan CD Ubuntu Alternate ke CD/DVD Rom.
Pilih Bahasa, Tekan F4 untuk berganti mode, pilih Install LTSP Server
Silahkan ikut instruksi dan dialog instalasi, sampai selesai membutuhkan waktu sekitar 15 s/d 30 menit bergantung pada spek komputer anda.
Setelah selesai buka terminal, ketik :
Quote:
$sudo ltsp-update-image
$sudo ltsp-update-kernels
$sudo ltsp-update-sshkeys
Cara install yang kedua ini, khusus untuk agan yang tidak ingin install ulang
Setelah proses selesai, sekarang anda harus membangun Environment untuk klien (Build Client Environment), ketik
Quote:
$sudo -s
masukan password
Quote:
# su -
# ltsp-build-client
Jika terjadi kegagalan, ulangi prosesnya dengan menghapus folder /opt/ltsp terlebih dahulu. caranya ketik :
Quote:
$sudo rm -Rf /opt/ltsp/
atau ketik :
Quote:
$sudo rm -Rv /opt/ltsp/
Setelah selesai buka terminal, ketik :
Quote:
$sudo ltsp-update-image
$sudo ltsp-update-kernels
$sudo ltsp-update-sshkeys
Perlu diketahui, proses pembangunan client ini akan memakan waktu yang cukup lama, karena harus mendownload kurang lebih 150 MB arsip dari repository.
Setelah menginstall server, langkah selanjutnya adalah menyiapkan klien/terminal.
Spoiler for menyiapkan klien/terminal:
Menyiapkan klien/terminal
seperti yang sudah dijelaskan diatas, terminal/klien/workstation/thin clien dsb. (banyak betul istilahnya) , berfungsi sebagai input dan output bagi user untuk memakai aplikasi yang ada di server.
Untuk proses booting si client, agan harus tahu dulu apakah Ethernet Card klien sudah mendukung PXE Boot atau belum. Caranya adalah restart klien, dan masuk ke menu BIOS dengan menekan tombol DEL /F1/F2 (tergantung jenis BIOSnya). Jika dipilihan menu booting terdapat pilihat Boot from Network, berarti Ethernet anda sudah mendukung PXE boot dan sebaliknya jika menu itu tidak ada, berarti Ethernet klien tidak mendukung PXE boot. Untuk menjadi catatan bahwa biasanya Ethernet Card on – board buatan tahun 2006 keatas, biasanya sudah mendukung PXE boot.
Jika klien sudah mendukung network boot, agan sekalian bisa langsung mencoba untuk membooting klien.
kalo ternyata ethernet klien belum mendukung PXE boot (network boot), agan bisa membuat gPXE dan membuat CD bootingnya (klien harus memiliki cd/dvd rom). Ini caranya :
Spoiler for membuat gPXE:
Membuat gPXE untuk membooting klien (jika ethernet klien tidak mendukung PXE boot
Agan harus tau jenis chip ethernet milik klien. Cara yang paling mudah adalah dengan melihat langsung ethernet card dengan melepasnya dari slot PCI.
Setelah itu, silahkan masuk ke situs http://www.rom-o-matic.net, pilih output format ISO bootable image (.iso), masukan jenis chip ethernet klien. dan generate image.
Buat CD (burn) dari image .iso yang didownload tadi
Ubah boot sequence klien menjadi boot from cd
Selain untuk buat warnet murah, sebenernya LTSP ini juga mangstab banget kalo diterapin juga disekolah - sekolah. Biar mereka bisa bikin lab. kompter dengan biaya murah.
ane dah pernah coba nih gan... lumayan sukses deh percobaannya , walaupun banyak juga 'cobaannya' ... Maaf kalo kurang lengkap, nti kalo da inpo baru ane update lagi deh... Dan kalo agan sekalian mau coba-coba hasilnya tolong dishare aja di trit ini. Untuk pra mastah... CMIIW
[Update] Cara kerja LTSP
Sebagai proyek bikinan manusia, LTSP pasti tidak luput dari masalah dan bug... . Untuk mempermudah troubleshooting, ane rasa agan sekalian perlu tau cara kerja dan layanan (aplikasi) yang ada di LTSP.
Spoiler for Troubleshooting:
Cara Kerja dan Aplikasi penting di LTSP 5 (Ubuntu 10.04 LTS)
LTSP sebenarnya terdiri dari berbagai jenis layanan pada server yang saling bertautan sehingga komputer klien dapat menjalankan aplikasi yang ada di komputer server sesuai dengan kemampuan perangkat yang ada dikomputer server (semakin bagus perangkat servernya, semakin kenceng klien nya). Layanan yang digunakan untuk LTSP versi 5 (Ubuntu 10.04 LTS) antara lain : DHCP, TFTP, NBD, SSH, dan FUSE.
DHCP Server, digunakan tidak hanya sekedar memberi nomor IP, tetapi juga
memberi tuntunan bagi klien untuk mengeksekusi bootloader tertentu agar klien bisa memuat kernel dan menjalankan OS tentunya. Proses memuat kernel dibantu oleh layanan bernama TFTP.
TFTP (Trivia File Transfer Protocol), sama seperti ftp di Internet. Hanya saja TFTP digunakan untuk melakukan transfer yang lebih sedikit. Kernel yang dimuat oleh klien tidaklah sama dengan kernel yang dimuat oleh server, melainkan kernel khusus yang sudah dioptimisasi.
Setelah kernel diload, maka klien akan melakukan proses booting khusus. Root filesystem yang di-boot bukanlah filesystem utama pada server, melainkan root filesystem khusus untuk LTSP yang diletakkan di folder /opt/ltsp/ pada server (dimount dengan bantuan NBD Server). Mengapa letak root-nya dibedakan? Ya jelas, karena OS dijalankan di jaringan memiliki proses dan inisasi berbeda dengan menjalankan OS secara mandiri.
Chroot yang dijalankan di klien tidak berisikan aplikasi-aplikasi yang siap digunakan(hanya berisi skrip-skrip khusus untuk inisasi di klien), lantas bagaimana caranya agar
klien bisa menjalankan aplikasi dan desktop seperti apa yang ada di servernya? Nah untuk hal ini, ada SSH server yang akan melakukan tugasnya. Setelah proses inisiasi di klien selesai, maka klien akan menjalankan desktop manager bernama LDM (LTSP Display Manager) untuk melakukan login. Setelah pengguna melakukan login sesuai dengan akun yang dibuat di server, dengan bantuan SSH ke server klien akan menjalankan binary-binary yang ada di server serta menjalankan desktop yang sama dengan apa yang terpasang pada Root server. Nah sampai di titik ini, klien sudah bisa menikmati desktop yang ada di server, dengan resource yang ditanggung server tentunya.
Klien juga bisa mendengar suara menggunakan kartu suara lokal, melalui bantuan pustaka ESOUND dan PULSEAUDIO. Bahkan, anda bisa membaca flashdisk yang terpasang di klien dengan bantuan plugin ltsp-mount dari pustaka FUSE. Jadi walaupun segala beban berjalan di server, klien masih bisa menggunakan beberapa sumber daya lokal penyimpanan.
Courtesy : Putu Wiramaswara Widya
Quote:
Originally Posted by arsakura
wah ane dulu pernah mau nyoba, tp kyknya mesti pake kartu jaringan khusus ya
g juga sih gan, ane dulu nyoba pake NIC yang chipnya RTL8139C, (merknya ane lupa) yang tidak mendukung PXE boot... jadi ane buatin aja gPXE nya...
Jika agan pengguna komputer, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya mouse. Mouse adalah salah satu pendamping setia dari komputer. Hampir semua jenis mouse memiliki 3 buah tombol. Tombol kiri, tombol kanan dan tombol scroll yang ada di tengah